Kamis, 09 Agustus 2012

Bayam Merah untuk Kesehatan

Bayam merah sering juga disebut bayam glatik. Di Jawa, tanaman ini dinamai bayem abrit, bayem lemag atau bayem sekul. Sedangkan di Maluku, ia disebut dengan jawa lufife, tona magaahu atau baya rohiha. Sementara nama asingnya lebih dikenal dengan Chinese spinach.


Tanaman ini berasal dari Amerika tropis. Di Indonesia herba ini dapat tumbuh sepanjang tahun pada ketinggian 5 hingga 2.000 m dpl. Tingginya mencapaui 0,4 รข€“ 1 m dan bercabang. Batangnya lemah dan berair. Daun bertangkai berbentuk bulat telur, lemas dengan panjang 2-8 cm. Ujungnya tumpul, pangkal runcing dan berwarna hijau, merah atau hijau keputihan. Bunganya berbentuk bulir.



Agar tidak bingung, perlu diketahui bahwa bayam yang umum dijual di pasar dan biasa dikonsumsi dikenal sebagai bayam cabutan. Panennya dilakukan paling lama 25 hari karena setelah itu kualitasnya menurun berupa daun yang kaku. Tanaman itu diperbanyak dengan biji.



Kandungan dan sifat tanaman ini banyak mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, amarantin, rutin, purin dan vitamin (A,B dan C). Secara umum, tanaman ini dapat meningkatkan kerja ginjal dan melancarkan pencernaan. Akar bayam merah memiliki khasiat sebagai obat untuk disentri.


Dan jangan lupa konsumsi FibreSlim sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar